Tradisi Khatam Al Qur'an di Pekon Kagungan Melekat, Imron : Al-Qur'an ilmu dunia Akhirat

 


Tradisi Khatam Al Qur'an di Pekon Kagungan Melekat, Imron : Al-Qur'an ilmu dunia Akhirat



Gamabangsa.id, Tanggamus - Kuatnya nilai-nilai ajaran Islam yang melekat dalam budaya keseharian masyarakatnya. Baik itu tradisi budaya kecil hingga besar yang melibatkan upacara ritual. Salah satu tradisi upacara yang biasa dilakukan khusus anak-anak menjelang dewasa yakni upacara khatam Quran. Bagaimana tradisi khatam Quran dalam masyarakat Pekon Kagungan Kecamatan Kotaagung Timur Kabupaten Tanggamus, Minggu (23/12/23).

Seperti halnya namanya, upacara ini dalam rangka menyambut tamatnya sang anak yang telah rampung belajar ngaji. Khatam Al-Quran’ juga biasa disebut dengan tamat Al-Quran ini melibatkan anak-anak yang telah menyelesaikan Juz ‘amma. 

Menukil upacara ini sangat penting bagi orang lampung karena sebagai pertanda, seseorang yang sudah melaksanakan upacara Tamatan Quran dianggap telah menjadi orang yang mengerti ajaran agama Islam.

"Yang bertempatan di TPA Al-Ikhlas di jalan baru dusun 01 pekon Kagungan Kecamatan Kotaagung Timur, kami seluruh wali murid mengucapkan ribuan terima kasih kepada ustad Mas'ud Ali,  karena guru, anak kami bisa mengenal Al-Qur'an, kami selaku orang tua belum tentu bisa mengajari anak kami," ujar Wali Murid TPA Al-Ikhlas Pekon Kagungan.

Dalam sambutannya, kepala Pekon Imron, juga mengucapkan terima kasih penggasuh alkarom yang sudah mau mengajari anak-anak kami yang tak kenal lelah pagi siang dan sore. 

"Setelah kita serahkan kepada guru ngaji baru lah anak kita bisa mengenal dan bisa membaca alQuran dan ilmu ini bukan untuk di dunia tetapi untuk dunia dan akhirat dan bisa menolong kedua orang tua kita karena anak kita bisa masuk surga amin," ucap Kepala Pekon Kagungan, Imron.

Imron mengatakan, menariknya pula persiapan upacara khatam Quran biasa dilakukan dengan persiapan yang sangat matang. Itu tak lain agar nuansa semakin meriah dan semarak. Misalnya, beberapa hari sebelum upacara, Guru ngaji, Mas'ud Ali,  beserta orang tua murid  telah mempersiapkan keperluan upacara, membersihkan tempat, Dan mempersiapkan alat peralatan.

"Demikian bentuk penghormatan dilakukan masyarakat setempat kepada guru mengaji dengan membersihkan pula rumah sang guru ngaji. Sementara, nuansa gotong royong juga tampak dilakukan oleh ibu-ibu yang menyiapkan sajian makanan dan kue-kue untuk para undangan," kata Imron.

Dalam menilik tradisi upacara khatam Al-Quran Pekon Kagungan kecamatan Kotaagung timur kabupaten Tanggamus, anak-anak yang akan melakukan upacara didampingi oleh orangtua masing-masing dengan memakai pakaian adat atau busana muslim. Dengan dipimpin oleh sang guru ngaji, upacara khatam Quran bisa dilakukan di dalam masjid atau majelis taklim.

Pelaksanaan upacara khatam Quran biasa dilakukan sejak pagi hari hingga siang hari. Acara dimulai dengan sambutan-sambutan dari kepala pekon dan sesepuh masyarakat tua setempat, lalu sambutan guru ngaji serta penampulan pembacaan salawat Nabi oleh anak-anak.

Teruskan dengan pembacaan ayat-ayat suci Al-Quran yang telah ditentukan. Anak-anak diminta membaca secara satu per satu dengan sebaik-baiknya. Pasalnya, saat momen ini pulalah turut ditentukan khatam tidaknya bacaan Al-Quran sang anak. 

Acara selanjutnya yaitu rombongan anak-anak dipersiapkan pula dengan iringan musik kasidah yang dibawakan oleh gadis-gadis remaja setempat. (Hasbuna)