Meninggal Usai Lahiran Dan Dinyatakan Positif Covid-19, Pihak RS Permata Hati Bungkam

 


Meninggal Usai Lahiran Dan Dinyatakan Positif Covid-19, Pihak RS Permata Hati Bungkam



Gemabangsa.id, Bungo - Puluhan warga Dusun Sungai Tembang, Kecamatan Tanah Sepenggal Lintas, Kabupaten Bungo secara mendadak mendatangi Rumah Sakit Permata Hati Muaro Bungo. Kedatangan mereka, karena tidak terima jika salah satu warganya yang meninggal saat persalinan di Rumah Sakit Permata Hati, dijadikan Pasien Covid-19, Sabtu (5/12/2020).

Hal itu diungkapkan suami dari pasien M. Amir Rohsidin, bahwasanya mereka menolak pernyataan Pihak Rumah Sakit Permata Hati, yang menyatakan jika istrinya meninggal karena terpapar Covid-19.

Dirinya menyebutkan, jika istrinya meninggal karena murni persalinan anak pertamanya, dan tidak ada gejala yang mengarah ke Covid-19, dan hanya meninggal saat setelah operasi persalinan.

"Sangat tidak masuk akal istri saya terkena Covid-19. Sebelumnya, istri saya masuk rumah sakit dalam keadaan sehat. Setelah itu pada pukul 01.00 wib di lakukan operasi persalinan dengan selamat tampa ada sedikitpun halangan," kata M. Amir.

Dijelaskannya, setelah dilakukan operasi pengangkatan rahim yang dilakukan Pihak Rumah Sakit Permata Hati sekira pukul 13.00 wib, terjadi pendarahan hebat dan memerlukan transfusi darah untuk penyelamatan nyawa istrinya.

"Setelah itu, menjelang satu jam istri saya meninggal dunia dan di kabarkan oleh dokter bawa istri saya terkena covid-19," tuturnya.

Sementara, Endi Camat tanah Sepenggal Lintas, Kabupaten Bungo membenarkan adanya kerusuhan yang dilakukan warganya di Rumah Sakit Permata Hati, karena dinyatakan Positif Corona.

"Informasi kericuhan itu baru sore ini saya dapat laporan dari kampung, ada warga kita meninggal melahirkan, dan diinformasi dari beliau ini dinyatakan positif Corona. Kami tentu atas informasi dari Kepala Dinas kesehatan, pasien meninggal tersebut boleh dikubur di Dusun, dengan catatan memakai dan mengikuti pemakaman secara protokol kesehatan. Bayi yang dilahirkan sudah dikediaman orang tuanya," jelas Endi, Camat Tanah Sepenggal Lintas.

Berbeda dengan pemilik Rumah Sakit Permata Hati, seakan tertutup saat diminta keterangan terkait hal tersebut.

"No komen, silahkan tanya ke lainya," ucapnya sambil menghindar. (ST)