Temukan Puluhan Bangkai Hewan Di Desa Suo-Suo, Dinas DLH Tebo Segera Cek Lokasi

 


Temukan Puluhan Bangkai Hewan Di Desa Suo-Suo, Dinas DLH Tebo Segera Cek Lokasi


Gemabangsa.id, Tebo - Warga Suku Anak Dalam, yang terletak di Kecamatan Tengah Ilir dan Kecamatan Sumai, merasa cemas dan khawatir dengan lingkungan hutan yang ditempati mereka. Pasalnya, dari keterangan dari Sril, kelompok SAD warga Temenggung Apung, jika Warga SAD banyak menemukan bangkai hewan yang mati tergeletak didalam hutan.

"Yang paling banyak ditemukan bangkai babi, ular dan biawak. Jumlahnya ratusan lebih. Rata-rata lokasinya tidak jauh dari air atau di dipinggir-pinggir sungai," terang Sril. 

Sril juga menjelaskan, jika banyaknya bangkai hewan seperti hewan yang ditemukan, baru kali pertema mereka jumpai, setelah sekian lama hidup di hutan.

"Dimana ditemukan hewan yang mati, ini pertama kali kami temukan. Jika kita menangkap ikan di sana dan kita makan, kita langsung merasa pusing," ungkapnya.

Sril menduga, banyaknya hewan yang mati didalam hutan, karena keracunan. Dikarenakan, wilayah buruan mereka, banyak ditemukan bangkai hewan, disepanjang aliran sungai. Seperti sungai landai, sungai megatal, sungai sekali dan anak-anak sungai lainnya.

Sementara, dari informasi banyaknya bangkai hewan yang ditemukan oleh warga SAD, yang ada didalam hutan. Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan Perhubungan Kabupaten Tebo, Eko Putra mengatakan, akan segera mencari tahu penyebab banyaknya hewan mati di kawasan tinggal Masyarakat Hukum Adat SAD.

"Saya baru dapat laporan terkait informasi itu. Tapi kita akan langsung turun untuk mencari tahu kebenaran itu, dan mencari penyebab kematian hewan itu," kata Eko.

Dirinya mengatakan, jika belum bisa menyimpulkan secara pasti atas dampak dan penyebab kematian hewan liar di dalam hutan, apakah dikarenakan racun atau virus yang beredar saat ini.

"Kalau memang karena air sungai, bisa jadi karena pencemaran air sungai atau airnya memang ada pencemaran perusahaan atau mungkin hewannya sakit," ujarnya.

Hingga saat ini, kata eko, pihaknya akan segera menindak lanjuti, dan segera menurunkan tim pemantau kelokasi, atas adanya laporan tersebut.

"Kami kan baru dapat infonya dari teman-teman, belum ada laporan dari masyarakat dilokasi. Jadi mungkin dari informasi teman-teman ini kita akan turun untuk mengeceknya," pungkasnya. (ST)