Diposisi Tiga Nasional, Muarojambi Sukses Vaksinasi Tahap Pertama

 


Diposisi Tiga Nasional, Muarojambi Sukses Vaksinasi Tahap Pertama

 

Gemabangsa.id, Muarojambi- Kabupaten Muarojambi berada diposisi ketiga vaksinasi Covid 19 tahap pertama dari 92 kabupaten/kota sasaran se Indonesia.

Plt Kepala Dinas Kesehatan Muarojambi, Yes Isman mengatakan, status nasional vaksinasi diperingkat tiga dari 92 kabupaten/kota sasaran tahap pertama per 19 Januari 2021 ini dengan jumlah 338 peserta yang sudah divaksin dari total 1722 tenaga kesehatan atau 22,7 persen. "Pada 19 Januari, Muarojambi menduduki peringkat ketiga dengan jumlah persentase 22 persen. Sekarang sudah tanggal 25 Januari, tentu angkanya terus bertambah," kata Yes Isman, Senin (25/01/2021).

Saat ini jumlah peserta yang divaksin sudah mencapai 866 peserta. Jika dipersentasekan sebanyak 50,94 persen. 

"Lambannya proses vaksinasi dikarenakan banyaknya proses yang harus dilalui yakni ada empat tahapan. Meja pertama untuk melakukan pendaftaran dan verifikasi data," katanya.

Diterangkan Yes Isman, secara lebih rinci pelayanan di meja pertama, yakni, petugas memanggil sasaran penerima vaksinasi sesuai dengan nomor urutan kedatangan. 

Setelah itu petugas memastikan para penerima vaksin menunjukkan nomor tiket elektronik (e-ticket) dan/atau KTP untuk dilakukan verifikasi sesuai dengan tanggal pelayanan vaksinasi yang telah ditentukan.

Selanjutnya Verifikasi data dilakukan dengan menggunakan aplikasi Pcare Vaksinasi (pada komputer/laptop/HP) atau secara manual. "Yaitu dengan menggunakan daftar data sasaran yang diperoleh melalui aplikasi pcare vaksinasi yang sudah disiapkan sebelum hari H pelayanan," jelasnya.

Setelah pemeriksaan, selanjutnya data skrining akan diinput petugas. Jika input online tidak bisa maka hasil skrining dicatat untuk kemudian diinput setelah ada koneksi internet. Nantinya berdasarkan data yang diinput akan keluar rekomendasi hasil apakah sasaran penerima bisa lanjut vaksinasi atau tidak atau harus ditunda. 

"Jadi banyak proses nya yang harus ditempuh. Intinya Petugas yang sudah kita daftar online, dibalas undangan vaksin ke hape, sesudah itu kita daftarkan online dulu. Setelah dapat tiket baru divaksin,  diinput lagi bahwa sudah divaksin oleh petugas. Nah disitu jaringan sangat berperan, terkadang tiket untuk divaksin tidak muncul. Itulah kendalanya," kata Yes Isman. (bos)