Secara Arogan, Oknum Security RS LGM Sarolangun Halangi Tugas Wartawan

 


Secara Arogan, Oknum Security RS LGM Sarolangun Halangi Tugas Wartawan

Gemabangsa.id, Sarolangun - Salah seorang oknum Security Rumah Sakit Langit Golden Medika Sarolangun terkesan arogan terhadap wartawan. Oknum security tersebut membentak 3 orang wartawan yang sedang berbincang dengan seorang narasumber yang baru saja diwawancara.

Kronologi kejadian berawal saat 3 orang wartawan dari beberapa perusahaan media datang sebagai pengunjung untuk membesuk salah seorang karyawan perusahaan yang mengalami kecelakaan kerja dan dirawat di Rumah Sakit tersebut. Dan datanglah pimpinan perusahaan yang bersedia dimintai keterangan atas insiden kecelakaan yang terjadi di perusahaan tersebut.

Wawancara yang sedang berlangsung terhenti karena datangnya oknum security. Tanpa basa basi, oknum langsung membentak para wartawan. Dengan alasan tidak memiliki izin untuk mengambil video ataupun fhoto di Rumah Sakit tempat ia bertugas.

Riyadi salah seorang wartawan mengatakan, bahwa ia bersama 2 orang lainnya tidak mengambil dokumentasi kondisi Rumah Sakit, namun hanya melakukan wawancara dengan Kepala Tata Usaha salah satu perusahaan yang sedang berada disana.

"Kami sedang wawancara dengan KTU Perusahaan, tiba-tiba security datang dan membentak kami. "Bapak ambil video disini atas izin siapa?", jelas Riyadi menirukan logat sang security.

Dijelaskannya, bahwa ia bersama rekannya melakukan wawancara diluar ruangan. Tidak diruang pasien maupun di ruang tunggu rumah sakit. Dan diakuinya bahwa mereka tidak mengambil dokumentasi dalam bentuk photo ataupun video suasana rumah sakit tersebut.

Sempat terjadi perdebatan, dan akhirnya 3 orang wartawan tersebut dipertemukan dengan Direktur Rumah Sakit, di salah satu ruangan. Direktur menjelaskan bahwasanya tidak diperbolehkan untuk mengambil dokumentasi baik dalam bentuk video ataupun photo. 

"Kita bertiga diminta untuk bertemu Direktur, ya kami sanggupi dan kami jelaskan kejadian sebenarnya. Tapi mereka tidak mengerti juga dan seolah memojokkan kami, dan terpaksa kami tinggalkan tempat tersebut," ungkapnya.

Riyadi sangat menyayangkan hal tersebut, ia berharap kejadian tersebut tidak terulang kembali. Baik di Kabupaten Sarolangun maupun di daerah lainnya.

"Sangat kita sayangkan, yang pertama kami tidak mengambil video atau photo aktivitas rumah sakit, dan kedua kami dibentak dan seolah sengaja mempermalukan kami didepan narasumber. Semoga hal ini tidak terjadi lagi," tandasnya. (RH).