Gunakan Dana Desa, Puluhan Rio Di Bungo Plesiran Bareng Istri Ke Pulau Jawa

 


Gunakan Dana Desa, Puluhan Rio Di Bungo Plesiran Bareng Istri Ke Pulau Jawa



Gemabangsa.id, Bungo - Sejumlah Rio (Kepala Desa, Red) di Kabupaten Bungo, melakukan Plesiran ke Surabaya, dengan menggunakan Dana Desa. Namun, rancangan atau rencana Plesiran yang akan dilakukan, menuai banyak kritikan dan tanggapan negatif bagi warga Kabupaten Bungo.

Ditengah keuangan daerah yang tengah terseok-seok, dan dihantam pandemi Covid-19 saat ini, masih sempat-sempatnya para Oknum Rio yang menganggarkan Dana Desa, yang berkedok program meningkatkan kapasitas Rio.

"Dengan keadaan seperti ini, Daerah masih devisit, dan masih suasana Pandemi, ada-ada saja yang dilakukan," ujar sumber.

Keberangkatan kali ini, sedikit berbeda dengan yang sudah-sudah. Dimana kali ini Datuk Rio membawa isterinya, sementara perangkat desa lainnya tidak dibawa.

Informasi yang dihimpun, dari 141 Desa dan 12 Kelurahan di Bungo, setidaknya lebih dari 100 desa yang sudah menyatakan positif untuk berangkat.

Mereka sudah melakukan iuran untuk keberangkatan nantinya. Iuran tersebut bersumber dari Dana Desa.

Tak tanggung-tanggung, iuran tersebut mencapai belasan juta rupiah perdusun. Iuran tersebut diperuntukkan untuk akomodasi selama disana termasuk ongkos pulang pergi, penginapan dan makan. Dan itu diluar uang saku.

"Informasinya dalam Minggu ini mau berangkatnya," kata sumber yang dipercaya. Rabu (20/10).

Ketua Forum Datuk Rio Kabupaten Bungo Ziyadi ketika dikonfirmasi membenarkan jika dalam waktu dekat ini ada Rio dan isteri bakal melakukan studi banding ke Pulau Jawa, Kata Ziyadi, keberangkatan ini merupakan program meningkatkan kapasitas Rio

"Tujuannya ke Surabaya," kata Ziyadi.

Dikatakan Ziyadi, tidak semua Rio yang ada di Bungo bakal pergi mengikuti kegiatan ini. Jumlahnya dibawah 100 Rio.

"Tidak semua TP PKk juga yang ikut. Ada yang Rio nya saja," kata Ziyadi lagi. 

Menurut mantan perangkat Dusun yang pernah ikut studi banding, kegiatan tersebut hanyalah cerimonial saja. Sedikit sekali perangkat Dusun yang mengikuti kegiatan itu dengan serius.

"Yang jelasnya kesana tu hanya Pelesiran bae. Dikit yang memahami kegiatan itu," kata mantan perangkat Dusun itu.

"Kebanyakan ya ketempat wisata. Bahkan tidak sedikit yang ketempat hiburan malam, mabuk-mabukan dan main wanita malam," sambungnya.(ST)