Hadir dalam kegiatan itu, Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Pemprov Lampung Kusnardi, Kepala OJK Provinsi Lampung Bambang Hermanto, Kepala Biro Perekonomian Setda Provinsi Lampung Emilia Kusumawati, Pimpinan PT BNI (Persero) Tbk Kantor Cabang Tanjung Karang Mus Adral, dan Direktur Utama PT BPD Lampung Presley Hutabarat.
Hadir mendampingi Bupati Inspektur Ernalia, Kadis Pertanian Catur Agus Dewanto, Kadis Perkebunan Dhani Riza, Kadis Koperindag Heri Heriyadi, Kabag Ekobang Firmalinda, Kabag Kerja Sama Maryani, Camat Gisting Purwanti, serta para ketua dan anggota kelompok tani di Kabupaten Tanggamus.
Diharapkan dengan program KUR ini, akan membantu permodalan bagi para pelaku usaha termasuk masyarakat petani yang tergabung dalam Gapoktan, sehingga kedepannya mampu mempercepat pertumbuhan sektor riil dan secara langsung dapat berperan dalam menanggulangi kemiskinan serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Pada bulan September 2021 lalu, kami telah melaksanakan MoU dengan PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk., sekaligus Launching KUR Tanpa Agunan. Pada saat ini dari catatan kami diketahui bahwa telah ada 99 debitur para petani yang telah mendapatkan KUR dari BNI terdiri dari: 66 debitur petani kopi, total nilai Rp.2,45 Milyar; 12 debitur petani porang senilai Rp.600 juta; 21 debitur petani padi/jagung, senilai Rp. 165 juta. Total ada 99 debitur petani dengan nilai KUR Rp.3,22 Milyar," jelas Bupati.
Sementara Kepala OJK Lampung Bambang Hermanto, menyampaikan bahwa OJK memiliki ProgramBusiness Matching, yang tujuannya mempertemukan lembaga keuangan langsung dengan masyarakat.
"Karena kita memang punya program yang mendukung pemerintah, khususnya di sektor pertanian."
"Dengan adanya business matching secara digital yaitu Kartu Petani Berjaya yang melibatkan berbagai unsur. Perbankannya ada, perusahaan juga ada, serta transaksi jual belinya juga ada."
"Jadi dengan adanya Kartu Petani Berjaya ini, memudahkan masyarakat khususnya petani di sektor pangan dan non pangan untuk bisa dipertemukan dengan penyedia sumber pendanaan khususnya perbankan," jelas Bambang. (Sahrul)