Sopir Pengangkut Material Turap Teluk Rendah Ngeluh, Ongkos Angkut tidak dibayar

 


Sopir Pengangkut Material Turap Teluk Rendah Ngeluh, Ongkos Angkut tidak dibayar



Gemabangsa.id, Tebo - Persoalan turap di Desa Teluk Rendah Pasar Kabupaten Tebo menjadi perhatian publik.

Selain rubuh didalam masa pembuatan, kini perbaikan turap juga mangkrak. Tanah timbunan yang dikeruk dari turap itu kini mengganggu pengguna jalan.

Tak hanya itu, kabar terbaru yang tak mengenakkan datang dari pengangkut tanah timbunan turap tersebut.

Kabarnya, beberapa sopir yang mengangkut tanah timbunan tersebut tidak dibayarkan oleh pemborong.

Informasi yang dihimpun, ada tiga mobil Dum truk yang mengangkut tanah timbunan yang hingga kini tidak dibayar.

"Sampai kini belum dibayar. Dak tau berapo jumlahnya, soalnyo bukan sayo yang narik," kata warga sekitar.


Informasi yang sumber ketahui, dalam satu mobil terdapat belasan hingga puluhan kali narik (angkut). Satu kali narik ongkosnya sekitar Rp 40 ribu.

Alasan tidak dibayarkan ongkos angkut tanah tersebut karena pemborong belum mendapatkan uang dari kontraktor yang mengerjakan itu.

"Rasanya mustahil kalau dana tidak ada. Itu proyek besar, Rp 2,8 miliar lebih. Masa bayar ongkos ampra dak bisa bayar," imbuhnya.

"Coba Abang hubungi sopirnya, biar lebih akurat informasinya," sambungnya.

Seorang sopir dihubungi belum merespon panggilan dari awak media. 

Untuk diketahui, pembangunan turap yang menggunakan dana APBD Provinsi Jambi sebesar Rp 2,8 miliar yang terletak di Desa Teluk Rendah Pasar Kabupaten Tebo nyaris ambruk, padahal pembangunan turap tersebut baru selesai dibangun.

Setelah nyaris ambruk, kini pembangunan turap tersebut terbengkalai. Setelah dibongkar usai nyaris ambruk kemarin, kini tidak pernah dikerjakan lagi.

Tumpukan tanah yang dikeluarkan dari turap ditarok dipinggir jalan, sehingga mengganggu pengguna jalan. Terlebih dimusim hujan seperti sekarang ini, dimana tumpukan tanah itu membuat jalanan menjadi becek.

Warga setempat menyebut jika saat ini sudah tidak terlihat lagi ada pekerja yang mengerjakan turap tersebut. 

"Sudah seminggu lebih dak kerjo. Kini tanah bongkaran turap itu meluber kejalan," kata warga setempat.

Terkait perbaikan turap itu, warga meminta agar segera direalisasikan sebab mengingat saat ini musim penghujan dan takut berimbas kepada rumah warga yang terletak tak jauh dari turap tersebut.

"Kita minta kerja sesuai dengan ketentuan dan spesifikasi sesuai dengan RAB," imbuhnya. (Dar)