Polwan Polres Bungo Bagikan Nasi Bungkus Gratis Untuk Korban Banjir

 


Polwan Polres Bungo Bagikan Nasi Bungkus Gratis Untuk Korban Banjir



Gemabangsa.id, Bungo - Polisi Wanita Polres Bungo menggelar kegiatan sosial dengan berbagi ratusan Nasi Bungkus gratis bagi korban yang terdampak banjir di wilayah Kabupaten Bungo, Jambi.

Kegiatan ini digelar sebagai bentuk kepedulian Polisi terhadap warga yang terdampak banjir di Desa Purwobakti dan Kelurahan Manggis Kecamatan Bathin III, Kabupaten Bungo, Jambi.

Meskipun air masih menggenangi rumah warga dengan ketinggian air mencapai pinggang orang dewasa, para polisi wanita Polres Bungo tetap semangat, dan rela basah-basahan untuk memberikan ratusan paket makanan siap santap ke rumah-rumah warga korban bencana banjir, agar tepat sasaran.

"Sebanyak 200 paket Nasi Bungkus beserta air mnineral yang langsung kami berikan ke rumah-rumah korban banjir, agar tepat sasaran," ungkap IPDA Jentina, Sabtu (06/01/23).

IPDA Jentina menyebutkan, kegiatan yang dilakukan saat ini menyasar pada dua Desa yang masih terdampak banjir, yakni Desa Purwobakti dan Kelurahan Manggis.

Dikatakannya, kegiatan ini dilakukan sebagai bentuk kepedulian dan perhatian Polri terhadap masyarakat yang mendapatkan musibah banjir.

"Bantuan ini merupakan bentuk kepedulian dan kehadiran kami sebagai Polwan, yang selalu ada untuk masyarakat," katanya.

IPDA Jentina menjelaskan, dengan bantuan berupa Nasi Bungkus dan air mineral yang diberikan, untuk memberikan semangat kepada korban yang terdampak banjir dalam menghadapi musibah yang menimpa mereka.

"Semoga bantuan yang kita berikan saat ini, bisa bermanfaat dan masyarakat sekitar bisa tetap semangat dalam menghadapi musibah banjir ini," jelasnya.

Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Bungo beberapa hari terakhir, menyebabkan dua anak sungai Batanghari yakni batang Bungo dan batang Tebo meluap, sehingga menyebabkan beberapa Kecamatan di Kabupaten Bungo terdampak banjir.

Peristiwa ini tidak menimbulkan korban jiwa, dan hanya menggenangi rumah dan penghuninya terpaksa mengungsi untuk menghindari bahaya dampak banjir. (Hp)