Terasa Dibatasi, Pasien OTG Keluhkan Pelayanan RSUD Ahmad Ripin

 


Terasa Dibatasi, Pasien OTG Keluhkan Pelayanan RSUD Ahmad Ripin



MUAROJAMBI- Pasien positif kategori orang tanpa gejala (OTG) Covid-19 terus bertambah. Mereka pun harus menjalani  isolasi  agar tak menularkan penyakitnya. Sebagian bisa diisolasi di dalam rumah, sebagian lagi harus diisolasi di rumah sakit. Sayangnya, tidak semua rumah sakit memiliki fasilitas lengkap untuk melayani pasien covid-19, termasuk para petugasnya. Akibatnya, pelayanan yang maksimal pun kadang tak bisa diterapkan.

Curahan hati seorang pasien Covid-19 yang sedang menjalani masa isolasi di RSUD Ahmad Ripin Muarojambi  membuat empati semua pihak. Dalam curahannya yang diterima media lewat WhatsApp, sang pasien mengaku selama menjalani isolasi di RSUD Ahmad Ripin kurang pelayanannya. Dia merasa hidupnya dibatasi. Karena semua aktivitasnya terbatas dalam ruang isolasi.

"Saroh nian d kurung kami dalam ne😪 sehat jadi sakit," katanya. 

Dia juga mengeluhkan perlengkapan  kesehatan untuk dirinya (pasien) yang masih belum memadai. Selain itu ia kesulitan untuk cuci tangan.

"Tempat cuci tangan dak do. Masker dua hari sekali," katanya.

Tak hanya itu saja. Pasien tersebut juga mengeluhkan makanan yang ala kadarnya. Sehingga suka, tidak suka, makanan ala kadarnya itu  harus disantap tiap hari. 

"Kito dak kena virus jadi keno," katanya.

Dia juga mengatakan tiap hari minum obat. Yang telah ditentukan tim medis. Obat tersebut harus habis di minum. Sehingga membuatnya jenuh dan ingin isolasi mandiri.

"Minum pel terus, tiap ari, kalau mcm tu lbh baik isolasi mandiri kalau minum pel be gawe," tutupnya.(bos)