Bantah Lakukan Pengrusakan Gunakan Batu dan Kayu, Warga Tanah Tumbuh: Ini Fitnah!

 


Bantah Lakukan Pengrusakan Gunakan Batu dan Kayu, Warga Tanah Tumbuh: Ini Fitnah!



Gemabangsa.id, Bungo - Sejumlah media online yang tergabung dalam Tim Media Center (TMC) Hamas-Apri merilis berita terkait aksi penolakan warga Tanah Tumbuh terhadap H. Mashuri (Hamas) saat hendak menghadiri pesta pernikahan pada Sabtu (21/11/2020), sekitar pukul 15.00 Wib, itu tidak benar dan dipolitisir.

Dalam rilis berita yang diangkat Media Center Hamas-Apri, mengutip pernyataan Wakil Direktur Pemenangan Hamas-Apri, Andas Toto yang menyebut bahwa aksi massa tidak sekedar melakukan penghadangan, namun juga melakukan aksi anarkis berupa pengrusakan kendaraan menggunakan batu dan kayu terhadap kendaraan rombongan Hamas.

"Ini fitnah. Dak ado kami merusak pake batu dan kayu. Satu mobil yang penyok tu di tinju pakai tangan. Makonyo tangan yang ninju tu tekelis (terkilir-red), jangan mengado-ado, iko berita bohong, pencemaran nama baik," tutur FI membantah.

Lebih detail warga menjelaskan, pemukulan mobil terjadi lantaran warga tersulut emosi. Dimana saat penghadangan diduga Pengawal Pribadi (Walpri) Hamas mengacungkan pistol lalu melepaskan tembakan peringatan ke udara sambil meminta warga untuk membubarkan diri.

"Jarak kami masih jauh, kami takut dekat-dekat, takut tertular virus. Dak do kami anarkis, tibo-tibo satu orang keluar dari mobil pak Mashuri dan langsung ngarahkan pistol kebawah sudah itu nembak keatas. Udah tu dio kabur pake motor bukan masuk mobil Hamas. Makonyo kami emosi semakin dekat. Kenapo harus ngancam-ngancam kami pakai pistol, niat kami dak do anarkis, kami ni warga, masyarakat, bukan orang jahat,” jelas warga kecewa.

Warga lain mengatakan, penghadangan terpaksa mereka dilakukan, setelah beberapa kali melakukan upaya secara baik-baik agar Hamas tidak masuk wilayah Tanah Tumbuh, namun Bupati cuti tersebut tetap ngotot mengabaikan permintaan warga.

"Kami sudah bicaro elok-elok (baik-baik-red), tapi bapak tu masih jugo ngotot, padahal niat kami ko elok. Untuk kepentingan orang banyak," katanya.

Menurut warga, penolakan terhadap Hamas cukup beralasan. Lantaran menjaga wilayah dan masyarakat Tanah Tumbuh agar tidak terpapar Virus Corona (Covid-19), pasca isteri Hamas dinyatakan positif terinfeksi Covid-19.

"Mudah-mudahan ibu cepat sembuh. Tapi tolong fikirkanlah masyarakat pak, tolong fikirkan keselamatan kami ni, bijaklah pak. Bapak harusnyo isolasi, jangan berkeliaran dulu selama 14 hari, walaupun bapak dinyatakan negatif, tetap patuhi aturan, kareno bapak kan suaminyo dan sebelumnyo kontak fisik terus. Virus iko dak nampak pak," terang warga.

"Kami ko punyo Facebook semua. Kami tau istri bapak positif Covid-19 dari Facebook waktu heboh. Wajarlah kami takut," pungkasnya. (TMC)