Bantah Pembunuhan Dilatari Kecemburuan, Keluarga Korban Sebut Ini Penyebabnya

 


Bantah Pembunuhan Dilatari Kecemburuan, Keluarga Korban Sebut Ini Penyebabnya



Gemabangsa.id, Bungo - Atas pernyataan yang disampaikan Pelaku, tentang alasannya hingga tega membunuh istrinya sendiri, bukan dilatarbelakangi adanya kecemburuan atau istri pelaku hendak menikah lagi. Hal ini diungkapkan Poniran, selaku keponakan Syapurah (29), kepada awak media, Jumat (29/01/2021).

Pembunuhan sadis yang dilakukan pelaku, bukan karena korban atau istri pelaku hendak dilamar pria lain. Melainkan karena adanya permasalahan hutang piutang. Sehingga, terjadinya pembunuhan secara sadis dengan mencekik dan menggantung korban di Dusun Tebat, Kecamatan Muko-Muko Bathin VII, Kabupaten Bungo.

Poniran, Keponakan korban mengungkapkan bahwa kejadian tersebut tidak sepenuhnya sesuai dengan keterangan yang disampaikan pelaku kepada pihak kepolisian. Sehingga dia beranggapan Ali (Pelaku) mengada-ada dalam memberikan keterangan tanpa menyebutkan yang terjadi sebenarnya. 

"Ada masalah keluarga. Yang saya tau masalah hutang piutang, dalam permasalahan keluarga mereka (Pelaku dan Korban)," ungkapnya Poniran, saat dihubungi melalui via Telepon, Jumat (29/1/2021).

Dari permasalahan hutang piutang yang mereka jelas Poiran, pelaku dan keluarga telah menjual kebun milik keluarga, untuk melunasi hutang yang mereka miliki.

"Ali dan mertuanya sudah jual kebun, jadi yang kami selesaikan selama ini masalah hutang piutang rumah tangga berdua itu," ujarnya. 

Terkait pemberitaan sebelumnya, yang menyebutkan penyebab pembunuhan itu terjadi dikarenakan kecemburuan, sehingga menjadi janggal Dimata keluarga korban. Hal itu karena selama ini tidak pernah terungkap sejak korban dan pelaku menikah.

Sehingga, dirinya menyebutkan bahwa keterangan dalam pemberitaan yang disampaikan pelaku dari hasil BAP, itu hanya dari keterangan dari satu sisi. Sehingga, menurutnya perlu keterangan dari pihak keluarga yang mengetahui kondisi rumah tangga pelaku dengan korban. 

Sementara berkaitan dengan hutang tersebut, Poiran kebingungan lantaran tidak adanya pembuktian. Meski demikian pihak keluarga tetap membantu untuk menyelesaikannya yang masih berlanjut terus.

"Dugaan dari beberapa informasi dari teman pelaku berkaitan dengan masalah judi online, itu belum pasti ya bang," katanya.

Sehingga dia beranggapan bahwa yang disampaikan pelaku tersebut tidak sesuai dengan kenyataan sebenarnya. 

"Kalau bagi kami bisa jadi karena tekanan hutang," ujarnya. 

Sementara keseharian korban, Poiran menyebutkan merupakan isteri yang baik dan membantu sang suami dalam hidup sehari hari.

Dia berharap kepada pihak kepolisian untuk dapat menyelidiki dan mengungkapkan motif kejadian yang sesungguhnya atas kejadian tersebut. (ST)