Gemabangsa.id - Kabar duka datang dari timur Indonesia. Dua prajurit militer Tentara Nasional Indonesia (TNI) gugur akibat diserang dan dibunuh secara sadis di Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo, Papua.
Kedua prajurit TNI itu yakni Prada Ardi Yudi Ardianto dan Praka Alif. Almarhum merupakan anggota dari pasukan elite tempur Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad) TNI. Mereka tergabung dalam Satuan Tugas Pengamanan Daerah Rawan (Satgas Pamrahwan) Papua, Batalyon Infanteri (Yonif) Para Raider 432/Waspada Setia Jaya, Divisi 3 Kostrad.
Prada Ardi dan Praka Alif gugur setelah diserang sekelompok orang tak dikenal bersenjata di wilayah Kali Brasa, Distrik Dekai.
Prada Ardi gugur di lokasi penyerangan. Sedangkan Praka Alif menghembuskan napas terakhir beberapa jam kemudian di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dekai.
Kondisi jenazah kedua almarhum sangat mengenaskan. Banyak luka bekas bacokan di tubuh mereka. Bahkan bagian belakang dari kepala mereka ditemukan luka menganga akibat tebasan senjata tajam.
Tak cuma itu, setelah terkapar tak berdaya usai dibacoki, senjata api laras panjang milik keduanya dicuri oleh penyerang.
Yang tak terduga dari pembunuhan sadis ini ialah, selama lebih delapan bulan bertugas di Papua, khususnya di Distrik Dekai, tak ada masalah kekerasan antara prajurit Yonif Para Raider 432/WSJ dengan masyarakat setempat. Malahan hubungan sosial prajurit TNI dan masyarakat terjalin sangat baik. Karena prajurit TNI sangat rutin menggelar kegiatan komunikasi sosial dan aksi-aksi kemanusiaan.
Dua contoh kegiatan sosial yang digelar Yonif PR 432/WSJ di Distrik Dekai ialah pembangunan rumah ibadah, pemberian bantuan makanan dan pemberian bantuan pakaian layak pakai.(bos)
Sumber: viva.co.id