Gemabangsa.id, Tebo - Puluhan warga Desa Mengupeh, Kecamatan Tengah Ilir, Kabupaten Tebo, melakukan aksi protes terhadap truk pengangkut batubara yang setiap hari melintas dijalan Simpang Niam.
Aksi protes ini dilakukan warga, untuk menuntut agar angkutan batu bara, tidak lagi melintas dijalan nasional Tebo-Merlung, sebelum ada perbaikan dari pihak perusahaan.
"Hari ini kami melakukan aksi protes, dan menyetop truk yang melintas. Karena jalan ini tak juga diperbaiki dan semakin parah. Padahal pernah janji, dan jalan ini jalan utama masyarakat untuk sekolah, dan aktivitas setiap hari," kata Jusar, koordinator lapangan saat dilokasi, Rabu (14/7/2021).
Selain jalan rusak, warga juga menduga ada dampak lain yang diakibatkan angkutan batu bara, yang menyebabkan rusaknya bangunan rumah warga dan Masjid, akibat getaran dari truk batu bara yang melintas.
"Kalau tidak ada dari perusahaan yang menemui kami mencari solusi, kami akan terus menghentikan mobil truk yang lewat disini. Padahal dalam kawasan ini ada 8 perusahaan tapi tidak ada yang perhatian," ujarnya.
Bahkan, dihadapan anggota DPRD Tebo dan personil Polri dan TNI yang berjaga melakukan pengawalan, warga meminta agar memfasilitasi untuk melanjutkan tuntutannya hingga ke DPRD Porivinsi Jambi, DPR RI hingga Gubernur Jambi baru.
"Kami minta bapak dewan bisa bantu kami, agar bisa dipertemukan dengan pihak perusahaan. Dan agar tuntutan kami ini sampai di dewan provinsi, dan gubernur," kata Yusar.
Sementara Fahruddin, selaku anggota dewan perwakilan rakyat daerah kabupaten Tebo mengatakan, dirinya berjanji akan memfasilitasi masyarakat agar dipertemukan dengan perusahaan. Karena menurutnya, dia pun keberatan dengan kondisi jalan yang memang sudah sangat memprihatinkan.
"Saya lihat memang jalannya sudah rusak ya. Saya akan fasilitasi dalam waktu dekat, kalau perlu jumat besok kita panggil pihak perusahaan di kantor camat biar kita ketemu," kata dia. (ST)
