"Penyebab kebakaran belum diketahui. Kita masih menyelidikinya," ujar Kapolres Muarojambi AKBP Yuyan Priatmaja kepada wartawan, Kamis (5/8/2021).
Kapolres mengungkapkan kejadian kebakaran lahan gambut tersebut cepat diketahui karena terpantau CCTV Asap Digital. Pihaknya beserta pihak terkait langsung turun ke lokasi kebakaran melakukan pemadaman.
Pada lahan tersebut terdapat tanaman sawit seluas lebih kurang 8 hektare. Selebihnya seluas lebih kurang 100 hektare ditumbuhi semak belukar jenis pakis dan pepohonan kecil.
"Yang terbakar adalah lahan mineral dan gambut dengan kedalaman lebih kurang 1 meter," kata perwira melati dua ini.
Saat melakukan pemadaman, sambungnya, selain personel Polres Muarojambi, juga melibatkan personel dari Polsek Kumpeh Ilir, Koramil 415-1 Suak Kandis, pegawai kecamatan, Manggala Agni, RPK PG JBP, PT PHL, dan RPK PT BBS. Semuanya bahu membahu memadamkan api dengan menggunakan peralatan yang dimiliki masing-masing.
“Dalam pemadaman kita menggunakan peralatan dari Manggala Agni berupa dua unit alat damkar jenis Waterak, 10 rol selang, dan 2 buah nozel, serta peralatan milik PT JBP, PT RKK/PT PHL,” kata Yuyan.
“Alhamdulillah berkat kerja sama, api dilahan seluas lebih kurang 40 hektare sudah dapat dipadamkan dan dilakukan proses pendinginan,” katanya lagi.
Saat ini upaya pemadaman dan pendinginan kebakaran lahan di area lahan Group Pelita dengan menggunakan peralatan pemadaman dari Manggala Agni, PT JBP, PT RKK, dan PT BBS.
“Saat ini di lokasi kebakaran telah dilakukan proses pendinginan dengan bantuan Heli Water Bombing milik BNPB Provinsi Jambi,” ujarnya.
Kapolres juga mengucapkan terima kasih atas partisipasi dari tim yang bekerja keras dalam proses pemadaman api.
“Saya juga menghimbau kepada masyarakat, pemilik lahan bahkan perusahaan untuk tidak membuka lahan dengan cara membakar,” tandasnya.(bos)