Rapi Dan Tertib Saat Mengatre, Polisi Berhati Bagikan Migor Kepada Pengendara Truk

 


Rapi Dan Tertib Saat Mengatre, Polisi Berhati Bagikan Migor Kepada Pengendara Truk


Gemabangsa.id, Bungo - Menghadapi situasi Isu kelangkaan dan antrean BBM yang terjadi diwilayah Kabupaten Bungo saat ini, Polres Bungo bersama Satgas BBM, meluncurkan program Polisi Berhati, untuk mengawal kebijakan serta memantau dan menjaga setiap SPBU yang ada di Kota Bungo.

Kapolres Bungo AKBP Guntur Saputro mengatakan, Program Polisi Berhati bersama merapikan dan berempati bagi para pengantri ini diluncurkan, untuk mengatur para pengantre terkait kebijakan kapasitas pengisian, agar tidak terjadinya penyimpangan niaga.

"Sesuai edaran Bupati, setiap hari batas pengisian BBM bersubsidi, hanya batas 40 liter, agar terhindar dari kemacetan dan mencegah potensi Penyimpangan Niaga," kata Kapolres Bungo, AKBP Guntur Saputro, Jumat (08/04/2022).

Dijelaskan Kapolres, dengan didampingi Asisten, Kepala BPBD Bungo, Kasat Polpp, Dandim dan Disperindagkop, Satgas BBM Bungo membagikan Minyak goreng kemasan kepada para sopir truk yang mengantre di SPBU.

"Kami hadir disini untuk melayani masyarakat. Bagi sopir truk yang sabar mengatre, dan penuh kesadaran mendukung kebijakan pemerintah mendapatkan sebungkus minyak goreng," jelasnya.


Sementara, Asisten I Pemerintah Kabupaten Bungo Syaiful Azhar juga mengatakan bahwa Tim Satgas BBM Bungo akan terus memantau dan memberikan Sosialisasi kepada masyarakat terkait pelarangan R6 masuk SPBU Kota Bungo, serta pembatasan pengisian BBM bersubsidi.

"Kami akan terus memantau, serta selalu mensosialisasikan hasil rapat kemaren, terkait pengisian BBM bersubsidi yang diperbolehkan maksimal 40 liter, dan pelarangan bagi pengendara R6 masuk SPBU Kota Bungo," kata Syaiful Azhar.

Dirinya juga menegaskan, hingga saat ini warga tidak diperbolehkan melakukan pengisian melalui Jerigen ataupun galon. Namun, Satgas BBM Bungo tetap memikirkan bagaimana menyalurkan pasokan BBM ke perkampungan.

"Memang, untuk pengisian melalui galon belom diperbolehkan dan belum diberikan rekomendasi. Namun, untuk masyarakat perkampungan yang jauh dari pengisian Umum BBM, kita akan melakukan rapat koordinasi kembali," tutupnya. (Dar)