Foto (Irfan) : Novika Rani, Aktivis Perempuan Kota Sungai Penuh |
Gemabangsa.id, Sungaipenuh - Terkait banjir yang melanda Kota Sungai Penuh beberapa waktu yang lalu, sangat mempengaruhi dan merusak ekosistem alam.
Aktivis perempuan Kota Sungai Penuh, Novika Rani menyebutkan, penyebab dari dampak banjir tersebut, sering kali terjadi oleh tingginya curah hujan dan rendahnya permukaan tanah dibandingkan permukaan laut.
Bukan itu saja, katanya, penyebab banjir bisa juga disebabkan letak wilayah pada suatu cekungan yang dikelilingi perbukitan dengan sedikit resapan air, serta pendirian bangunan disepanjang bantaran sungai, yang menyebabkan aliran sungai tidak lancar akibat terhambat oleh sampah, serta kurangnya tutupan lahan di daerah hulu sungai.
"Meskipun berada diwilayah bukan langganan banjir, Setiap orang harus tetap waspada dengan kemungkinan bencana alam ini," kata Novika Rani, Aktivis Perempuan Kota Sungai Penuh, Sabtu (25/05/24).
Ia juga menuturkan, selain dari Alam, Manusia juga penyebab terbesar adanya banjir. Seperti membuang sampah sembarangan dan pembabatan Hutan secara Liar yang membuat tanah tergerus air secara langsung.
Untuk Sampah sendiri, terangnya, khususnya plastik membawa dampak negatif yang luar biasa bagi kehidupan manusia dan lingkungan. Dampak atau bahaya dari sampah jenis plastik ini antara lain, pencemaran air sungai yang dapat mengganggu rantai makanan dan membunuh hewan yang ada di sungai.
"Seperti yang bisa kita semua rasakan di Kota tercinta (Sungai penuh) akhir-akhir ini sangat sering terjadi banjir diberbagai daerah yang di sebabkan kondisi cuaca yang tak menentu, tentu saja itu menjadi keresahan bagi seluruh Masyarakat yang ada di Sungai Penuh dikarenakan banjir yang melanda beberapa daerah mengakibatkan sangat banyak kerugian bagi Masyarakat," terangnya.
"Mulai dari ratusan kilo hektar pertanian mengalami kerusakan dan gagal panen hingga rumah-rumah warga yang tergenang akibat banjir," terangnya.
Ia menuturkan, untuk kerugian gagal panen itu sendiri sangat menjadi keluh kesah bagi petani-petani yang mata pencariannnya hanya di sawah, pastinya itu menjadi penghambat bagi para petani dan berimbas pada ekonomi dan kesejahteraan para petani.
"Banjir yang melanda ini bahkan juga menghambat akses jalan bahkan sampai merusak fasilitas umum. Selain berdampak pada kerugian serta rusaknya fasilitas yang ada, bahkan banjir yang melanda kota Sungai penuh ini memakan beberapa korban jiwa," tuturnya.
Ia menerangkan, tidak dapat dipungkiri lagi, banjir membuat keadaan Masyarakat terkhususnya yang bertempat tinggal tak jauh dari Sungai pastinya akan merasa was-was dan selalu siaga saat terjadinya hujan.
Selain dari curah hujan yang deras, pemicu terjadinya banjir itu berkemungkinan juga disebabkan oleh Galian C, yang mana limbah dari galian tersebut hanyut kesungai dan menyebabkan Sungai menjadi dangkal.
"Galian C juga bisa menjadi penyebab dari datangnya bencana banjir, yang menyebabkan sungai menjadi dangkal, dan juga ketika hujan turun sungai akan meluap dan mengakibatkan terjadinya banjir," tutupnya. (Fan)