Gemabangsa.id, Bungo - Polemik dunia pendidikan dilembaga TK Al Azhar dan PAUD Mutiara beralamat di Desa Pelayang , kecamatan Bathin II Pelayang, Bungo-Jambi berbuntut panjang. Diduga ambisius istri Kades (Datuk Rio_ Sebutan di Bungo) leluasa mengancam kepsek dan ingin menyegel sekolah.
Berbagai upaya dilakukan Datuk Rio bersama istri agar menguasai sekolah. Bahkan saran dari dinas pendidikan kabupaten Bungo pun diabaikan oleh pihak pemerintah desa.
Dari data yang dihimpun dan keterangan kepada sekolah Ibu Arita menuturkan, awal mula dirinya mendapat surat pemberhentian dari Datuk Rio dan meminta lembaga tersebut dibubarkan. Merasa bingung dirinya berkoordinasi dengan pihak kabupaten. Oleh dinas pendidikan kala itu memberikan solusi sekolah tetap berlanjut karena SK nya dikeluarkan dari diknas dan meminta pihak desa memberikan dukungan penuh.
Lepas dari itu, kegiatan KBM berjalan seperti biasa. Tak berselang lama, kepsek mengakui kembali mendapat ancaman dan bahasa yang tidak enak dari istri Rio, bahkan melalui washap mengancam menutup paksa sekolah bila dirinya tidak hengkang dan memindahkan 60 siswa di lembaganya.
Tidak sebatas itu, melalui sambungan telpon kepsek bercerita dirinya didatangi langsung oleh Datuk Rio bersama perangkatnya datang ke sekolah , Senin (29/7/2024) menemui dirinya agar menutup lembaga tersebut dan membawa lari siswanya. Dengan alasan area tersebut akan dibangun lembaga PAUD/ TK baru dengan anggaran desa.
” Ibu Arita silakan bawa murid sekolah ini ketempat lainnya. Lokasi ini akan dibangun lembaga baru. Soal surat hibah nanti kami urus ulang,” ujar Arita mengulangi percakapan saat dikunjungi Datuk Rio bersama perangkatnya.
Bagaimana keberlangsungan KBM, Arita mengakui saat ini dirinya tengah didukung oleh pihak wali murid meminta sekolah tetap di buka . Bila terjadi gejolak mereka siap berada di pihak sekolah.
” Tapi sama sekali kami tidak takut, karena 60 wali murid ikut barisan kami meminta saya tetap bertahan dan membuka sekolah seperti biasa,” ujarnya.
Sejauh ini, Datuk Rio dan istri belum bisa dihubungi melalui henphon. Apakah aksi ingin menyegel sekolah berlanjut belum biasa dikonfirmasi. (Khevin)