Diduga Tidak Transparan, Proyek Swakelola SMA N 9 Tebo Sarat Masalah

Diduga Tidak Transparan, Proyek Swakelola SMA N 9 Tebo Sarat Masalah



Gemabangsa.id, Tebo - Pekerjaan proyek pembangunan ruangan baru SMA Negeri 9 Tebo dengan nilai Rp. 1.259.414.000, yang dikerjakan secara swakelola tahun 2025 diduga menemukan banyak ketimpangan.

Berdasarkan papan informasi yang dibuat oleh panitia pembangunan dengan nilai 1.259.414.000 tersebut digunakan untuk revitalisasi bangunan sebagai berikut :

- Rehabilitasi Ruang Kelas

- Rehabilitasi Toilet beserta Sanitasinya

- Rehabilitasi Ruang Administrasi

- Pembangunan Ruang UKS beserta Perabot

- Pembangunan Ruang Bimbingan Konseling beserta Perabot

- Pembangunan Ruang Osis beserta Perabot.

Rincian unit bangunan tersebut tidak ada keterangan nilai masing-masing unit yang direhab maupun yang dibangun namun secara global nilainya 1.259.414.000. 

Hingga publik tidak mengetahui berapa nilai dari perunit yang di rehab maupun yang dibangun. Dan ini terkesan menyembunyikan informasi dari publik.

Dari pantauan dilapangan, kayu yang digunakan untuk pembangunan ruang baru tersebut, diduga menggunakan kayu asal-aslan dan ada indikasi permainan anggaran yang terencana.

Saat iini, pengerjaan rehab dan pembangunan ruang baru juga terlihat asal jadi dan tidak diketahui spesifikasi dan gambar perencanaannya karena tidak dapat dilihat oleh publik, seolah-olah sengaja disembunyikan agar publik ataupun lembaga kontrol sosial maupun masyarakat tidak bisa melihat hingga tidak mengetahui apakah anggarannya sudah sesuai dengan spesifikasi dan gambar perencanaannya.

"Ini jelas adanya indikasi penyelewengan anggaran proyek swakelola APBN secara terencana dan masif karena dari hasil tinjauan ke lokasi seluruh SMA/SMK yang menerima Bantuan Revitalisasi tersebut sudah sepakat tidak merinci nilai masing-masing unit bangunan yang direhab maupun di bangun baru," tegas M. Husni, Ketua Forum KAWAT Kabuoaten Tebo, Minggu (05/10/2025).

Dirinya menilai, pekerjaan tersebut juga dikerjakan oleh pihak yang mengerjakan pembangunan ruang baru tersebut, diduga asal jadi. Karena dilihat dari proses pekerjaan tersebut, besi yang digunakan juga tidak sesuai.

"Kita melihat proses pemasangan tulangan atap itu tidak mendahulukan pembuatan slop, tapi langsung memasang tulangan atap setelah itu baru slopnya yang di buat. Besi yang digunakan besi 10 dan 12 inci yang digunakan untuk slop pondasi saja. Saat ditanya kepada Kepala Sekolah, dirinya menjawab memang seperti itu," katanya.

Mirisnya lagi, berdasarkan keterangan Security sekolah, para pekerjan yang mengerjakan proyek tersebut, tidak sepenuhnya fokus dalam pekerjaan pembangunan ruang baru tersebut, melainkan memiliki pekerjaan lain, pekerjaan proyek pasar.

M Husni meminta kepada Kejati Provinsi Jambi untuk mengaudit seluruh proyek swakelola sekolah yang ada di Tebo, terkhusus SMA 9.

"Karena adanya dugaan permainan anggaran dana APBN tersebut karena anggaran disalurkan langsung ke Rekening Sekolah untuk tahap pertama senilai 70% dari total anggaran proyek. Kami meminta agar pihak penegak hukum turun dan mengaudit anggaran tersebut," terangnya. (Hus)